Wednesday, April 26, 2006

skenario rindu [v]

kita pernah satukan nafas yang terengah pada sebuah daun dan rerimbun pohonan akasia di sebuah hutan, gelapgulita saat kita mengucapkan sebuah kata dalam janji. ah, itu hanya hayalan dan sebuah lukisan mimpi yang pernah kita gores dalam keinginan dan harapan yang tak pernah terwujud. senyummu beku saat udara dingin memeluk kita di sebuah rumah mungil tempat kita menyemai sunyi. dan kita tak pernah menduga, kesunyian itu tumbuh begitu suburnya memenuhi halaman, bahkan dinding rumah kita di penuhi guguran sunyi yang telah mengering. lalu kita memungutnya satupersatu, dan mengumpulkannya dalam sebuah keranjang yang pernah kita anyam dalam keheningan: ini adalah sisa cinta kita, sayangku. airmata kita meluncur begitu deras saat perpisahan menyiksa pertemuan yang belum pernah terjadi. dan kita selalu saja menghujani hari dengan katakata dalam rangkaian puisi rindu. hingga nafas kita samasama beku.

bekasi, 120406

0 Comments:

Post a Comment

<< Home