Wednesday, April 26, 2006

skenario rindu [i]

katakan kepadaku bahwa gerimis akan berhenti menyirami taman impian yang tumbuh di kepala kita. burungburung berkicau riang memecah kesunyian pagi yang tetap saja diam, tersebab awan hitam merambat di sebagian wajah matahari. tempat kita bertemu saat musim semi masih sendiri. rindu: katakanlah bahwa aku akan bertemu dengan sekumpulan angin yang siap memeluk kesunyian. berbagi cinta kepadaku yang menantikan sebuah keajaiban. sementara keinginan selalu saja lindap di hatinya tanpa bisa aku raih walau ratusan malam telah terlampaui bersama jalanjalan sunyi. di samping pemakaman rasa sayang yang hilang di telan bumi. dan taman impian itu, tak pernah lagi tumbuh di kepala. sebelum singgah sejenak dalam ruasruas hati yang telah membeku, tersenyumlah ketika rindu kita digiring pada sebuah pertikaian yang siap menghancurkan sebuah dinding penghalang pada episode perjumpaan. kasihku, inilah skenario rindu yang pernah dijanjikan. dalam pertemuan ke tiga di awal bulan november setahun lalu. kau dan aku berjanji akan bersama membelah lautan dan kita bangun sebuah taman impian. kasihku, semua tak lagi tumbuh seperti keinginan itu. kita hanya ingin menjadi nyata. ini adalah skenario rindu, karena kita tak pernah paham dengan sebuah perjanjian.

bekasi, 190306

0 Comments:

Post a Comment

<< Home