Sunday, January 15, 2006

mampukah kita satukan janji

bertahan sejenak kita membaca hari selewat malam
setiap kata yang mengalir dalam diskusi tengahmalam, hingga pagi menjelang
masih mampu untuk membuat kita bertahan, sekedar jujur
menegakkan harapan yang samasama kita nantikan

harihari gugur memenuhi catatan harian kisah kita
setiap perjumpaan semu selalu dijadikan tanda
bahwa perjumpaan bukanlah jawab dari semua rasa rindu
maka suatu saat akan terlahir sebuah kisah yang suci

minggu lalu kita masih membuat janji
lalu kau kumur sebuah catatan yang belum terpenuhi
selepas jeda penantian yang tak terjawab kau muntahkan kembali
karena rindu tiada tertuju kepadamu walau sebentar
pun catatancatatan yang pernah kita satukan jadi kenangan
semuanya berserakan dalam ingataningatan terpendam

ah…mampukah kita kembali menyatukan janji
di hari yang sama serta waktu yang serupa
agar kita tidak hanya membuat catatan di setiap lembar
bukubuku harian dan arsiparsip percintaan
agar tanggal yang pernah kita nantikan tak lagi gugur
dan musnah bersama penantian panjang

jakarta, 31122005

kembang kertas untukmu

kembang kertas untukmu akan abadi
biarpun ia terbang bebas
dengan batas yang tak berbekas menapak jarak melewati usia
mengukur waktu dalam lautan syahdu
melewati keheningan malam panjang sampai pagi menjelang

lalu kau kumpulkan waktu, hingga menyatu
tanpa goresan luka harihari berlalu
bersama harapan yang tetap setia untuk menunggu
dan lompatanlompatan hari yang pasti berakhir

pernahkah kau bertemu makna hidup
di antara bulirbulir hari yang berpindah dalam kalender
di dinding kamar atau di meja kerja
adakah kau lihat, betapa hidup adalah perputaran waktu
sampai akhir menjemput

di batas detak usia yang pasti berakhir
bentangkanlah citacita dan harapan di jagad masadepan
karena hidup penuh misteri
tak terungkap di bumi yang penuh fatamorgana

jakarta, 28122005