sebuah kata masih tertunda
dan anganku ingin bergantung
di atas ranting, di daun kering
menggapai harap selalu tak pernah sampai
di pinggir meja, ke sandaran kursi, selalu saja kutunggu
kebisuan selalu tak mampu menepis
bayangbayangmu
pesanku sungguh tak mampu kusampaikan segera
secepat meteor jatuh menabrak tangismu
airmata yang sama kulihat mengalir
enggan jika hanya dijadikan pelengkap
sementara kaki kita melangkah entah kemana
sampai berkarat, pun kering peluh ini menanti
jika samasama diam takkan ada jawaban
entahlah, semua akan kubiar lepas
melayang dibawa debu jalan
karena aku belum sempat berkata
lewat hati
juga rasa yang selalu berharap
apakah salah jika menahan sejenak
untuk meyakinkan kegamangan yang semakin menjadi
melewati setiap lipatan waktu selalu saja kuhitung jarak yang tercecer
di jauhnya kenyataan
sampai permohonan yang samasama kita harapkan akan terjadi
dan enggan tinggalkan kita
bandar lampung.31okt05